Menu Keseharian Nabi Muhammad Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam (Part 2)

Menu Keseharian Nabi Muhammad Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam (Part 2)


Bab Ketiga Menu Keseharian Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam (Part 2)


Bab Ketiga  Menu Keseharian Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam (Part 2)
Bab Ketiga  Menu Keseharian Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam (Part 2)

Tidak pernah dijumpai roti dari gandum yang lebih di rumah Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam. Beliau tidak pernah menemukan masakan kambing guling seperti sekarang, dan tidak pernah mengetahui roti dari tepung gandum yang dihaluskan, karena waktu itu belum ada ayakan untuk menghaluskan tepung.

Dan Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam tidak pernah makan diatas meja makan (lesehan) atau tidak pernah juga perasmanan, tidak pernah pula menggunakan mangkuk-mangkuk mini yang dikhususkan untuk lauk pauk.

Jika dalam sehari sudah makan siang maka beliau tidak perlu makan malam, begitu pula sebaliknya jika sudah makan malam maka beliau tidak makan siang. Namun perlu di mengerti bahwa keadaan Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam diatas adalah pilihan beliau sendiri bukan karena terpaksa atau bukan karena faqir.



End

*catatan penulis:

Kebiasaan beliau shallallahu 'alayhi wa sallam dalam menu keseharian mudah-mudahan kita dapat meniru, dengan petunjuk dari guru yang memiliki sanad (rantai) ilmu sampai Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam tentunya.

Di Ma'had Nurul Haromain Pujon saat semua santri makan biasanya menggunakan talam atau nampan dimakan dengan halaqoh ber-empat atau ber-lima orang per talam, yang dimasak dan disajikan oleh para santri sendiri, makan dengan tangan lesehan, setelah semua hidangan tersaji maka sebelum memulai makan diawali berdo'a bersama dengan jahr (dikeraskan) di tuntun pelan-pelan oleh salah satu santri yang sudah senior dengan redaksi do'a sebagai berikut.

"Bismillahirrohmanirrohim, Bismillahilladzi la yadlurru ma'asmi hi syai-un fil-ardli wa la fis-sama-i wa huwas-sami'ul-'alim, Allohumma barik lana fi hi wa ath'imna khoiron min hu."

artinya:

"Dengan nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Dengan nama Alloh yang tidak akan pernah dapat memberi darurat (membahayakan) bersama namaNya, yaitu segala yang membahayakan di bumi dan segala yang membahayakan di langit dan Dia (Alloh) Maha mendengar Maha Mengetahui, ya Alloh berkahi-lah di dalamnya (makanan yang sedang dimakan) dan kami memakan segala yang baik saja darinya (makanan yang sedang di makan itu)."



_____
Mandhumah Asy-Syamail An-Nabawiyyah

Untaian Mutiara Perangai Nabi Yang Mulia

Dikumpulkan Oleh:
Muhammad Ja'far bin Abu Bakar
(Alumni Ma'had Nurul Haromain Pujon dan Alumni Ma'had Rusyaifah Makkah alMukarromah)

Kitab ini mendapat sambutan baik oleh Abuya Dr. Sayyid Ahmad bin Muhammad Alawi alMaliki alHasani
(Pengasuh Ma'had Rusyaifah Makkah)

Abina KH. Muhammad Ihya' Ulumiddin juga turut memberi pengantar, begitu pula Gus Idror bin Maimun Zubair


<< Kumpulan Artikel Perilaku Nabi Muhammad Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam

Baca juga:

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar