MANFAAT BUAH GENITRI / JENITRI / RUDRAKSHA-Ajarnulis.com-Hai Sobat ajarnulis, apa kabar? semoga kabar baik sealu menyertai sobat, aamiin.Sobat banyak orang yang menanyakan dan mencari informasi tentang MANFAAT BUAH GENITRI / JENITRI / RUDRAKSHA,jenitri palsu, buah jenitri, harga jenitri, cara menggunakan biji jenitri, buah jenitri termahal, khasiat biji jenitri untuk kesehatan, rudraksha asli, khasiat buah jenitri dan sebagainya. Untuk itu pada kesempatan kali ini saya akan membagikan informasi tentang MANFAAT BUAH GENITRI / JENITRI / RUDRAKSHA, semoga bermanfaat.
GENITRI / JENITRI / RUDRAKSHA
GENITRI / JENITRI / RUDRAKSHA
Jenitri dikenalkan oleh seorang pendatang India yang mengganti namanya Mukti sekitar 150 tahun lalu. Beliau tingal di Kauman, Kebumen, mengenalkan jenitri yang sering disebut buah berlian. Genitri/ Jenitri / Rudraksha berasal dari kata Rudra (dewa Siwa) aksa (mata) dalam arti Mata Siwa. Lambat laun Jenitri dibudidayakan oleh masyarakat Desa Penusupan, Lalu meluas hampir ke seluruh wilayah Kebumen dan Cilacap. Jenitri yang memiliki kualitas bagus berasal dari Desa Kedawung, Kec Pejagoan dan Desa Kejawawang Kec Sruweng.
Biji jenitri memiliki keunikan yaitu ada garis 5 (kebanyakan), selain garis 5 langka dan sangat mahal perbijinya mencapai Rp 100 K ~ Rp 10 juta. Keunikan lain adalah memiliki lekukan (mukhis) antara1~21. Mukhis kebanyakan dibawah 8. Sedangkan 9~21 sangat langka. Makin banyak mukhisnya makin mahal pula harganya.
...Biji jenitri diuntai berdasar jumlahnya. Untuk tasbih Jenitri (muslim) 99 biji. Japa Mala genitri (Hindu) 108 biji. Untuk Rosario Genitri (Nasrani) 54biji.
Manfaat ;
1. Penghancur lemak
Caranya rebus 1biji jenitri dg 1 gelas air hingga tersisa 1/2 gelas lalu minum setelah dingin.
2.Teraphy psykomatis sebagai penenang otak. Biji jenitri dipercaya memiliki rangsangan Bioelektrokimia.
3. Pohon Jenitri mampu menyerap polutan (penyebab polusi udara)
Itulah sekilas jenitri
#barokalloh semoga bermanfaat. Salam KKJ
Gambar pelengkap merupakan pohon jenitri di rumah pak Sutarno, Sruweng Kebumen.
By : Dhina Mild
KKJ
