Pengalaman Komplikasi dari Demam Berdarah / DBD / DHF

Pengalaman Komplikasi dari Demam Berdarah / DBD / DHF


Ajarnulis.com-Pengalaman Komplikasi dari Demam Berdarah / DBD / DHF- Halo Sobat selamat pagi, siang, sore dan malam , semoga Sobat selalu dalam keadaan sehat aamiin. Banyak orang yang mencari informasi tentang komplikasi dbd pdf, komplikasi dbd jurnal, komplikasi dhf menurut who, askep dbd, demam berdarah, penatalaksanaan dbd, komplikasi dan prognosis dbd pdf, pencegahan dhf dan sebagainya. Untuk itu pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi postingan tentang Pengalaman Komplikasi dari Demam Berdarah / DBD / DHF berdasarkan yang saya alami semoga bisa menambah wawasan. Sebelumnya postingan ini bukanlah resep medis atau saran / tindakan medis, postingan ini semata-mata hanyalah pengalaman pribadi yang saya alami dan saya ceritakan, jangan dijadikan acuan medis untuk melakukan tindakan penyembuhan. Hubungi dokter atau pusat kesehatan bila Sobat mengalaminya.

Pengalaman Mengalami Shock Renjatan Karena Komplikasi dari DBD / DHF
wikiwand-Pengalaman Mengalami Shock Renjatan Karena Komplikasi dari DBD / DHF


Sebelumnya kita ketahui dulu apa itu Shock / Renjatan Karena Komplikasi dari DBD / DHF ? berikut adalah penjelasan yang saya kutip dari situs www.tanyadok.com :

Pada setiap fase demam berdarah, terdapat komplikasi demam berdarah khusus yang mungkin terjadi. Pada fase demam, yang paling sering dijumpai adalah adanya dehidrasi akibat demam tinggi dan penurunan nafsu makan. Sedangkan di fase kritis atau non-demam, komplikasi yang sering dijumpai adalah perdarahan hebat, penurunan tekanan darah hingga syok, dan kurangnya cairan karena kebocoran pembuluh darah luas. Dua hal ini menekankan pentingnya menjaga pemenuhan kebutuhan cairan pada seluruh pasien demam berdarah. Pada masa pemulihan, komplikasi dapat berupa kelebihan cairan  dan radang paru akut yang terjadi akibat pemberian terapi cairan melalui infus yang berlebihan.Walaupun demikian, komplikasi demam berdarah yang paling dikhawatirkan adalah Dengue Shock Syndrome, yang berawal dari kekurangan cairan akibat kebocoran pembuluh darah luas. Bila tidak didukung dengan pemberian cairan yang adekuat, maka penderita dapat mengalami penurunan tekanan darah yang tidak terkompensasi, kemudian fase syok sampai kemudian mengalami kegagalan kerja jantung lalu kematian. Dibutuhkan waktu beberapa jam hingga kondisi berat ini terjadi, sehingga pemantauan pasien secara ketat biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Bagaimana dapat menjaga jangan sampai terjadi Dengue Shock Syndrome ini? Yang terutama adalah pemantauan pada tanda-tanda bahaya yang kemudian disokong dengan pemberian cairan yang adekuat. Gejala  Dengue Shock Syndromeini adalah kulit yang terasa dingin, nadi yang teraba cepat dan lemah, mulut kering, penuruan produksi air kemih dan pernafasan yang cepat. Angka kematian tertinggi demam berdarah adalah akibat Dengue Shock Syndrome ini. Dapat ditemukan komplikasi demam berdarah lain, seperti gangguan pada jantung (kardiomiopati) dan radang pada seluruh otak, tetapi hal ini sangat jarang.

Pada waktu itu saya diopname di RS daerah karena terkena DBD stadium / grade 3 dan saya mengalami shock / renjatan ditandai dengan rasa gelisah, ingin marah-marah tanpa alasan, dehidrasi / rasa haus yang extrim, pusing. Karena gelisah dan tidak betah di RS saya memita dipulangkan karena dokter melihat waktu itu ada kecenderungan peningkatan jumlah trombosit yang stabil maka saya diizinkan pulang. Padahal saya minta pulang karena mengalami rasa gelisah yang amat sangat.


Sampai di rumah penyakit saya bertambah parah badan terasa lemah tidak bertenaga, nafsu makan tidak ada sama sekali,tubuh terasa melayang, kepala pusing, kesadaran yang menurun, berjalan gontai/tidak seimbang, terjadi mimisan / pendarahan di hidung serta tekanan darah sangat rendah dan tidak stabil naik turun dengan cepat.

Dalam keadaan / kondisi demikian yang saya lakukan adalah minum air mineral yang banyak, saya bisa menghabiskan 7 sampai 8 liter air sehari untuk menghilangan rasa haus yang extrim, minum air garam untuk menaikkan tekanan darah tetapi hal ini tidak bisa menjaga kestabilan tekanan darah hanya bersifat sementara. Saya juga banyakin minum air gula untuk menjaga gula darah tidak drop. Saya setiap hari bolak balik ke IGD puskesmas untuk meminta / berharap bisa mendapatkan perawatan intensif, tetapi penyakit saya hanya dianggap biasa, mungkin karena saya sudah keluar dari rumah sakit dianggap sudah sembuh tinggal pemulihan saja. Akhirnya ya sudah saya pasrah saya tangani sendiri. Hampir 1 bulan saya terapi sendiri dengan meminum air sebanyak-banyaknya , makan yang bergizi walaupun tidak ada nafsu makan  rasanya pahit , dipaksa saja yang penting perut terisi dan bisa menjaga stock energi tubuh. Dan alhamdulillah akhirnya penyakit saya bisa sembuh, Saya juga mencoba terapi dengan meminum jamu temulawak dan kunyit selama 1 minggu, dan hasilnya berangsur-angsur bisa sembuh. Bersyukur saya bisa melalui kondisi kritis ini dengan selamat dan kesembuhan.

BacaJuga : Pengalaman Sembuh dari Sakit Herpes Zoster / Cacar Ular

Bagi Sobat yang sedang mengalami penyakit DBD jangan sedih, terus berusaha diobati dan berdoa semoga bisa lekas sembuh.

Demikianlah Sobat postingan tentang Pengalaman Komplikasi dari Demam Berdarah / DBD / DHF semoga bisa bermanfaat.

Sekian postingan atikel tentang Pengalaman Komplikasi dari Demam Berdarah / DBD / DHF, terima kasih sudah membacanya sampai jumpa pada postingan berikutnya.

Sumber : http://www.ajarnulis.com/2018/07/pengalaman-mengalami-shock-renjatan.html

Baca juga:

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar